Apa itu TOEFL? Apa Fungsinya

TOEFL adalah singkatan berasal dari Test of English as a Foreign Language dan merupakan tes Bahasa Inggris terstandardisasi untuk menyatakan kekuatan berbahasa Inggris. TOEFL didesain dan dilaksanakan oleh Educational Testing Service (ETS), sebuah organisasi yang berlokasi di New Jersey, Amerika Serikat.

Pada awalnya, cuma calon mahasiswa yang mendaftar kuliah di kampus di Amerika Serikat dan kampus berbahasa Inggris di luar Amerika Serikat yang ikuti Les TOEFL.

Namun, belakangan ini, TOEFL tambah diperlukan untuk mendaftar pekerjaan atau beasiswa, lebih-lebih di negara yang tidak pakai Bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari. Maka berasal dari itu, tes TOEFL jadi tambah popular, dan permohonan bakal tes ini meningkat drastis.

Secara lazim Tes TOEFL digunakan untuk menilai :

Kemampuan siswa menulis bersama tata bahasa yang baik di dalam Bahasa Inggris agar sanggup membawa dampak tulisan ilmiah

Kemampuan siswa membaca di dalam Bahasa Inggris bersama baik dan benar agar sanggup menyadari materi yang diwajibkan

Kemampuan siswa mendengarkan bersama baik dan benar berkenaan deskripsi yang diberikan dosen di dalam bahasa Inggris

Jenis – Jenis Tes TOEFL?

Tes TOEFL memiliki dua format.

Format tes yang lebih populer dan lebih diterima adalah TOEFL iBT (Internet-based Test).

Format lainnya, yakni TOEFL PBT (Paper-based Test), merupakan format yang lebih lama dan umumnya tidak lagi diterima untuk mendaftar universitas di negara berbahasa Inggris, tapi TOEFL PBT tetap lumayan populer dipakai di Indonesia.

Perbedaan TOEFL iBT dan TOEFL PBT dapat dijelaskan secara cermat di blog lain.

Secara umum, tes TOEFL termasuk listening, reading, writing, dan speaking. Keempat kategori tersebut diujikan di TOEFL iBT, tapi speaking tidak diujikan di TOEFL PBT, dan sebagai gantinya, TOEFL PBT memiliki kategori structure.

Pada TOEFL PBT, terkandung sebuah versi tes bernama TOEFL ITP, yang merupakan singkatan berasal dari Institutional Testing Program. Writing tidak diujikan di tes ini. TOEFL ITP digunakan untuk kepentingan internal, dan tidak diterima secara luas layaknya TOEFL iBT dan TOEFL PBT. Meski demikian, tes ini lumayan populer di Indonesia.

TOEFL iBT (dan TOEFL iBT Home Edition)

Tes TOEFL iBT berlangsung selama 4,5 jam.

Ujiannya termasuk reading comprehension, listening comprehension, speaking, dan writing, didalam konteks akademik.

TOEFL iBT pertama kali diperkenalkan terhadap akhir 2005 untuk menukar Computer-based Test (CBT). Peserta tes mesti sebabkan akun di website resmi TOEFL iBT untuk paham lokasi ujian terdekat.

Semua kategori (listening, reading, writing, dan speaking) manfaatkan bahasa yang sering digunakan di tingkat perguruan tinggi. Selama ujian, peserta diizinkan mencatat di lembar kertas.

Terdapat termasuk TOEFL iBT Home Edition misalnya peserta ingin ikuti ujian berasal dari rumah. Sejak awal pandemi Covid-19, keinginan tes TOEFL iBT Home Edition meningkat tajam. Peserta ujian dapat diawasi oleh seorang pengawas melalui webcam dan screen-sharing.

Nilai TOEFL iBT berkisar pada 0 dan 120, di mana tiap kategori berharga 30. Nilai yang dibutuhkan untuk mendaftar tiap universitas, perusahaan, atau beasiswa berbeda-beda. Sebagian institusi mensyaratkan nilai tertentu untuk kategori tertentu.

Sertifikat TOEFL iBT dapat berlaku selama dua tahun sejak dikeluarkan.

TOEFL PBT

Berbeda dengan tes TOEFL iBT yang berlangsung selama 4,5 jam, TOEFL PBT berlangsung selama 2,5 jam.

Urutan ujian TOEFL PBT adalah listening, structure, reading, dan writing. Namun, terhadap TOEFL ITP, tidak tersedia ujian writing.

Peserta ujian mesti singgah ke lokasi ujian untuk ikuti ujian TOEFL PBT dan/atau ITP.

Nilai TOEFL PBT berkisar pada 310 dan 677, tapi nilai tersebut tidak termasuk nilai writing, sebab nilai writing dilaporkan secara terpisah dan berkisar pada 0 dan 6.

Beberapa universitas, perusahaan, atau beasiswa menerima konversi nilai PBT jadi skor iBT manfaatkan tabel konversi yang dipublikasikan oleh ETS.

Seperti TOEFL iBT, sertifikat TOEFL PBT dan/atau ITP berlaku selama dua tahun.